• Jenis-Jenis Penyakit Anemia, Pengobatan Butuh Transplantasi Sumsum Tulang
  • By : Admin
  • On Date : 15 Jun 2023
Jenis-Jenis Penyakit Anemia, Pengobatan Butuh Transplantasi Sumsum Tulang

Gejala Anemia mudah untuk diketahui, yakni seperti lemas, kulit pucat, sakit kepala, jantung berdebar, dan sulit berkonsentrasi. Penyakit Anemia juga terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada penyebabnya. Agar tidak salah dalam mendeteksinya, berikut penjelasan jenis-jenis anemia yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah beberapa jenis anemia yang paling umum: 

1. Anemia Defisiensi Besi 

Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh yang merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah. Banyak kondisi yang dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, termasuk diet rendah zat besi, kehamilan, dan perdarahan kronis seperti kanker, kolitis, dan fibroid. Kondisi ini biasanya diobati dengan mengonsumsi suplemen zat besi dan mengonsumsi makanan kaya zat besi.Selain itu, penyebab yang mendasari anemia defisiensi besi juga harus diselidiki. 

2. Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat 

Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan asam folat (vitamin B9) untuk membentuk sel darah merah baru. Kekurangan salah satu vitamin ini dapat menyebabkan anemia defisiensi vitamin B12 dan asam folat. Anemia jenis ini dapat terjadi akibat pola makan yang kekurangan kedua vitamin tersebut.Selain itu, anemia defisiensi vitamin juga bisa terjadi karena tubuh hanya bisa menyerap asam folat atau vitamin B12 dengan susah payah atau tidak sama sekali. Kondisi ini juga disebut anemia pernisiosa. Pengobatan anemia ini biasanya dilakukan dengan mengubah pola makan dan mengonsumsi suplemen vitamin B12 dan asam folat untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan dua dosis tersebut. 

3. Anemia Hemolitik 

Anemia hemolitik terjadi ketika sel darah merah dipecah lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantinya dengan sel darah baru yang sehat. Penyebab anemia hemolitik sangat bervariasi, mulai dari kelainan bawaan seperti talasemia dan G6PD hingga kelainan autoimun, infeksi, efek samping obat, dan penyakit katup jantung. Pengobatan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebab anemia hemolitik. Perawatan dapat terdiri dari transfusi darah, terapi kortikosteroid, atau pembedahan. 

4. Anemia Aplastik 

Anemia aplastik merupakan anemia yang harus diwaspadai karena memiliki resiko kematian yang tinggi.Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah karena adanya masalah pada sumsum tulang, pembuat sel darah dalam tubuh. Anemia aplastik dapat diturunkan dari orang tua, tetapi juga dapat terjadi akibat infeksi, efek samping obat, penyakit autoimun, terapi radiasi kanker, dan paparan zat beracun. Pada kasus infeksi, transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, atau pemberian obat imunosupresif, penyakit ini biasanya diobati dengan antibiotik dan antivirus. 

5. Anemia Sel Sabit 

Anemia sel sabit disebabkan oleh cacat genetik yang menyebabkan sel darah merah berbentuk sabit.Sel-sel ini mati terlalu cepat, sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup sel darah merah. Selain itu, karena bentuknya yang tidak normal, sel-sel darah ini menjadi lebih kaku dan lengket, yang dapat menyumbat aliran darah. Obat-obatan dapat digunakan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Namun, satu-satunya pengobatan untuk anemia jenis ini adalah transplantasi sumsum tulang. Beberapa jenis anemia dapat dicegah, namun ada juga yang tidak dapat (anemia orangtua-anak). 

Jika Anda mengalami gejala anemia, periksakan ke dokter untuk memastikannya. Dokter Anda dapat menentukan jenis anemia Anda, seperti jenis-jenis anemia yang disebutkan di atas. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai penyebab anemia.